Belati tajam menusuk hatiku...
Jantungku berdetak laju... seakan ada yang tidak kena pada ketika ini... lantas aku menuju ke ruangan itu... sehadirnya aku di situ... terpana sekali aku melihatnya... ini rupanya yang menyesakkan dada aku sedari tadi...
Bicara itu... seakan belati tajam menusuk jantungku... Seenak mungkin Sang Teman itu melampiaskan bicara lisannya... seakan yakin dirinya tidak punya sebab untuk turut tersilap perhitungan... Biarpun bukan kepadaku tujunya... aku tetap turut merasa...
Sang Teman itu bagiku... seharusnya bersyukur tubuhnya terhindar dari dipalit kekotoran ini... jangan hanya meracuni hatimu dengan kecaman ke atas manusia lain... aku, kamu... dan mereka semestinya tidak pernah tahu akan percaturan Yang Maha Esa itu...
Kita mungkin pernah tersalah perhitungan... dalam langkah menuju redha-NYA... namun... tidakkah kita punya hak untuk sucikan diri dari kekotoran itu... untuk memulakan satu langkah yang baru...
Ya... salah itu tidak kusandarkan padamu... kerna aku tahu... kamu tidak pernah rasainya... hanya yang pernah lalui akan tahu rasanya itu... pedih tika belati itu menusuk hati...
"tusukan tajam itu harus disembuhkan buat selamanya..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar